MLM vs Money Game
Apa itu MLM?
Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM) merupakan model pemasaran yang menggunakan mata rantai upline-downline. Sistem penjualannya memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung (Direct Selling). Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.
Banyak orang memandang negatif terhadap MLM padahal sebenarnya tidak seperti yang mereka fikirkan (tentunya yang benar-benar murni MLM). Jika Anda ingin memulai bisnis tetapi tidak memiliki modal besar, maka tidak ada salahnya mencoba bisnis MLM. Toh, penghasilan yang didapatkan dari bisnis MLM dapat Anda gunakan sebagai modal untuk membangun bisnis baru Anda sendiri.
MLM vs Money Game
Saat ini banyak bisnis ga jelas (money game) yang mengaku-ngaku sebagai MLM. Nah, supaya ga terjerumus ke dalam money game, perhatikan dengan teliti ciri-cirinya. Berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara MLM dan Money Game :
Biasanya biaya keanggotaan MLM kecil karena hanya untuk mengganti uang administrasi (nilainya sebanding dengan biaya pendaftaran) seperti brosur, tas, starter kit, atau kadang untuk mendapatkan sampel produk, bukan membeli produk dalam jumlah besar. Kalaupun ada promo, hal itu biasanya merupakan pilihan, boleh ambil boleh tidak. Bukan merupakan paksaan atau syarat member. Berbeda dengan money game. Biasanya, awal untuk bergabung (membership fee) diharuskan bersamaan dengan pembelian produk sehingga biaya yang dikeluarkan relatif mahal, yaitu diatas Rp 500.000,- (angka buka faktor terpenting) yang lebih canggih lagi, mereka berkedok menjual produk yang sebenarnya berkualitas tidak seberapa dan sulit diterima pasar.
Money game berusaha membuat agar kelihatan mirip dengan metode Multi Level Marketing (MLM). Agar kelihatan seperti MLM, money game menyediakan serangkaian produk yang dinyatakan sebagai produk jualan untuk dipasarkan langsung kepada konsumen. Namun demikian, pada kenyataannya hampir tidak ada usaha untuk memasarkan produk-produk tersebut. Sebaliknya, penghasilan diciptakan berdasarkan perekrutan anggota-anggota baru.
Produk yang dijual memiliki izin Depkes/sertifikat luar negeri seperti FDA, CE dll. Jika kita menjual produk tersebut, pasar mau membelinya karena harga dan kualitasnya masih dapat diterima akal sehat konsumen. Usaha Anda masih dapat berjalan meskipun Anda tidak memiliki downline. Perusahaan juga memberikan jaminan atas produk yang dijual dan bersedia membeli kembali produk yang ada di tangan distributor, tentu dengan potongan yang masuk akal. Perusahaan memiliki departemen khusus yang menangani produk. Ini karena kalau perusahaan itu adalah murni MLM, keuntungan utama perusahaan dari omzet penjualan produk bukan dari pertambahan anggota atau yang lainnya.
Perusahaan MLM memberikan rencana pemasaran yang jelas darimana asal keuntungannya, tingkatan yang bisa dicapai, bagaimana mendapatkan passive income, dan bahwa jaringan yang Anda miliki tidak bisa diambil dengan sesuka hati oleh siapapun. Jika Anda teliti, Anda akan bisa mengetahui apakah bonusnya berasal dari produk atau bukan. Dari rencana pemasarannya, Anda juga bisa mengetahui apakah sistemnya menguntungkan bagi upline dan downline, yaitu apakah siapa yang bekerja lebih keras dan pintar bisa lebih sukses, ataukah siapa yang mendahului posisi atas pasti lebih sukses daripada posisi bawah. Dari sana Anda bisa mengetahui apakah ini pyramide system atau win-win system. Apakah jumlah bonus dibatasi? Apakah jumlah orang yang bisa saya ajak dibatasi? Kalau ya, berhati-hatilah.
Pada money game, imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya suatu jaringan berbentuk piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu. Imbalan bukan berdasarkan presentasi atas volume penjualan. Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut maksimum 2 orang. Dua orang tersebut rekrut 2 orang lain lagi dan seterusnya hingga terbentuk suatu piramida.
Sistem piramida hanyalah sebuah money game untuk mengalirkan dana dari masyarakat ke sebagian kecil masyarakat tanpa adanya nilai tambah. Memang skema piramida jenis ini akan kolaps lebih lama, makin sedikit jumlah downline yang diatur dalam skema (minimal 2 downline), makin lama bertahannya skema ini hingga suatu saat pasti sampai pada kondisi dimana jaringan tidak dapat berkembang lagi sehingga anggota-anggota di level bawah yang jumlah nya sangat banyak yang menjadi korban karena tidak bisa mendapatkan anggota baru dan berarti tidak akan mendapatkan “income” sesuai yang dijanjikan oleh perusahaan. Bisa dipastikan bahwa suatu saat skema seperti ini akan kolaps juga.
*diambil dari berbagai sumber
Survey Membuktikan
Beberapa hari lalu ada teman yang mengajak bisnis yang katanya MLM, sebut aja bisnis X. Dia bilang bisnis X ini enak, bisa cepat menghasilkan uang. Disini kita ga perlu jualan/order terus setiap bulan, cukup belanja sekali aja pada awal mendaftar setelah itu kita cukup ajak orang untuk bergabung juga. Dia menceritakan bagaimana sistem kerja dan perhitungan bonusnya. Hah... ternyata semua yang diceritakan itu kok masuk dalam kategori tiga poin diatas (money game). Berikut ini hasil survey ku terhadap bisnis X.
Katanya sih pendaftarannya cuma 30 ribu tapi di bisnis X ini diharuskan langsung membeli produk sebagai syarat member dan kalau ditotal semuanya jadi hampir 600 ribu. (termasuk dalam poin 1)
Bisnis X ini ga perlu jualan tapi cuma ajak orang untuk bergabung. Helloww! Dimana-mana MLM itu pasti menjual produk, namanya juga marketing pastinya harus ada pemasaran produk. MLM murni kan omsetnya didapat dari penjualan produk bukan dari pertambahan anggota. (termasuk dalam poin 2)
Sponsor yang berhasil mengajak orang bergabung akan langsung mendapat bonus 100 ribu. Wow...darimana tuh asal bonusnya? Ckckck...ternyata ga ada penjelasan mengenai asal uang itu dan perhitungannya. (termasuk dalam poin 3)
Masih berhubungan dengan poin diatas, kalau sponsor langsung dapat bonus lalu member baru dapat apa? Jawabannya ga dapat untung apa-apa (cuma dapat produk) padahal katanya kalau posisi yang bawah duluan dapat uang baru yang atas. Tapi kenyataannya dengan kondisi seperti ini sudah terlihat kan kalau yang atas duluan yang dapat uang. Member baru akan mendapatkan bonus kalau melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan sponsor yaitu mencari member baru juga dan begitu seterusnya. Kalau sistemnya seperti itu, orang yang posisinya berada diatas akan selalu mendapat keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang berada dibawahnya (pyramide system). Ga adil banget kan! (termasuk dalam poin 3)
Seorang upline dari bisnis X mendesak untuk daftar saat ini juga dan mengatakan untuk cepat mencari member baru supaya jangan keduluan orang lain. Hal ini justru malah memberi kesan seakan-akan yang bergabung belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa.
Kalau dipikir-pikir sih emang cepat dapat uangnya tapi kalau sistemnya ga baik mending ga usah. Kasian kan yang ada dibawah. Nah, kalau diantara kalian menemukan ciri-ciri seperti diatas, lebih baik berhati-hati ya.
Jangan sampai salah pilih! Oriflame sudah terbukti MLM murni. Yuk perhatikan sistem pada Oriflame.
Daftar member Oriflame cuma Rp 49.900 karena hanya untuk mengganti biaya starter kit. Promo yang ada di Oriflame adalah merupakan pilihan, boleh ambil boleh tidak. Kalau mau dapat hadiahnya ya ikut promonya kalau ga mau ya ga apa-apa. Sama sekali ga ada pakasaan dari Oriflame.
Oriflame memberikan garansi 100% uang kembali jika konsumen mengalami masalah pada kulit setelah menggunakan produknya.
Keuntungan Oriflame didapat dari penjualan produk bukan dari pertambahan anggota. Bonus yang diberikan Oriflame diperhitungkan berdasarkan jumlah poin dari penjualan produk. Meskipun poin dari member yang berada diposisi bawah masuk ke atas, tetap saja bonus akan diperhitungkan dengan perhitungan yang jelas sesuai usaha yang telah dilakukan masing-masing member.
Sistemnya menguntungkan bagi upline dan downline (win-win system). Sistem pada Oriflame benar-benar baik. Nih buktinya, member baru ikut promo welcome program. Si member baru itu mengumpulkan 100 poin kemudian dapat hadiah WP1. Nah, untuk si sponsor harus mengajak 1 orang member baru lagi yang melakukan hal sama seperti tadi (jadi ada 2 member baru yang 100 poin) maka sponsor akan berhak mendapatkan hadiah rekrut. Jadi sama-sama untung kan. Kalau si member baru ga dapat hadiah ya si sponsor juga ga dapat. Ini bukti bahwa member baru untung duluan kemudian sponsor.
Komentar
Posting Komentar